Pacu jawi has existed since hundreds of years ago, which was originally an activity undertaken by farmers after the harvest season to fill the spare time as well as a means of entertainment for the local community
In contrast to the karapan cow on the island of Madura held on a dry track, spur jawi in Tanah Datar district held in the fields of local community after harvest and in muddy conditions. Uniquely, a pair of cows ran alone without an opponent, not with an opponent pair as the race is. Where, the assessment is straight or not straight pair of cows in running, in addition to the assessment of travel time trajectory
Pacu jawi atau dapat disebut balapan sapi dalam bahasa indonesia adalah sebuah atraksi permainan tradisional yang dilombakan di kabupaten tanah datar , provinsi Sumatra Barat.
Setiap tahun, lomba balap sapi ini diselenggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di kabupaten Tanah Datar, yaitu Kecamatan Pariangan,Kecamatan Rambatan,kecamatan lima kaum, dan kecamatan sungai tarab
Pacu jawi telah ada sejak ratusan tahun lalu, yang pada awalnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petani sehabis musim panen untuk mengisi waktu luang sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat.
Berbeda dengan karapan sapi di Madura yang diselenggarakan di lintasan yang kering, pacu jawi di Tanah Datar diselenggarakan di sawah-sawah milik masyarakat setempat sehabis panen dan dalam kondisi berlumpur .Uniknya, sepasang sapi hanya berlari sendiri tanpa lawan, bukan dengan pasangan lawan sebagaimana layaknya perlombaan. Dimana, penilaiannya adalah lurus atau tidak lurusnya sepasang sapi dalam berlari, disamping penilaian waktu tempuh lintasan.
Selain itu, kegiatan ini juga dipadukan dengan tradisi masyarakat setempat, seperti penampilan tarian dan permainan musik tradisional.